Bunuh Diri Sambil Telepon Sang Pacar

Bunuh Diri Sambil Telepon Sang Pacar - Lebaran tinggal beberapa hari lagi, namun Muhammad Suryadika (22) mahasiswa Universitas Jember (Unej) memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Tak ayal, aksi nekatnya membuat warga Jalan Manggar Gang Jambuan, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Jember kaget. Dika, demikian panggilan akrab pemuda itu, ditemukan tewas sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (10/9). Ia ditemukan oleh keponakannya, Fitri (12) tergantung di kusen jendela kamar tidurnya.

Sebelum tubuhnya diturunkan dari tali yang menggantungnya, tangan korban diketahui masih dalam posisi memegang ponsel, bahkan headset ponsel masih terpasang di telinganya. Diduga, Dika bunuh diri ketika masih berkomunikasi menggunakan ponselnya, atau beberapa saat setelah ia menghubungi seseorang dengan ponselnya. Dugaan ini juga dibenarkan oleh Pak Mutik, tetangga korban, yang ikut menurunkan tubuh korban dari lilitan tali.

“Kalau melihat kondisi itu, diperkirakan sebelum meninggal korban sempat berbicara dengan nomer yang ada di ponselnya,” terang Pak Mutik.

Dari informasi yang beredar, ditengarai Dika bunuh diri karena ada masalah dengan pacarnya, yang bernama Anis. Pak Mutik juga mengaku sempat mengecek ponsel milik Dika. Dalam daftar panggilan, nomor terakhir yang dihubungi oleh Dika adalah nomor ponsel milik Anis. “Bahkan ada dua kali komunikasi (dengan Anis),” ujar Pak Mutik.

Pak Mutik membenarkan Anis adalah pacar Dika, dan gadis itu beberapa kali bertandang ke rumah Dika.
Meski begitu, pihak keluarga tidak mengetahui secara pasti yang menyebabkan Dika nekat gantung diri. Sebab, sebelum diketemukan dalam posisi mengantung di kusen jendela kamar, korban yang tercatat sebagai mahasiswa D3 Jurusan Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember itu tidak menunjukkan sikap dan perilaku yang aneh. Dika bahkan Kamis dini hari itu masih menikmati makan sahur bersama keluarga.

“Saya tidak menyangka adik saya akan nekat seperti ini. Wong tadi malam juga masih ikut makan sahur,” terang Sugiono, kakak korban.
Menurutnya, selama ini adiknya tidak pernah mengeluh atau bercerita tentang masalah pribadinya. Selama ini korban berperilaku wajar-wajar saja. Hanya saja, dalam dua hari terakhir, ia terlihat murung. Namun hal itu dianggap Sugiono biasa saja.

“Beberapa malam lalu sempat telepon ke bapak yang ada di Bali,” ujarnya. Dalam perbincangan di telepon itu, Dika sempat meminta kiriman uang untuk membeli buku.
Hingga saat peristiwa itu terjadi, Dika belum mendapatkan uang kiriman itu. Orangtua Sugiono dan Dika bekerja di Bali. Sugiono beserta adiknya itu mengontrak rumah di Jalan Manggar itu untuk lima tahun.
“Mengapa dia mengakhiri hidupnya dengan cara seperti ini. Saya sendiri tidak yakin ketika diberitahu kalau adik saya melakukan ini,” kata Sugiono dengan meneteskan air mata.

Pendiam
Menurut sepupu Dika, Imam Riyadi, selama ini korban jarang bergaul dengan teman sebayanya di lingkungan setempat. Korban tergolong pemuda pendiam dan tak pernah keluar rumah.

Imam juga menambahkan bahwa saat pertama kali ditemukan, tubuh korban bagian kakinya sedikit menyentuh kasur. Karena jarak antara kusen dengan tempat tidur di bawahnya sangat dekat. ”Kakinya tadi sudah menyentuh kasur yang ada di bawahnya. Sepertinya, ada kursi kecil yang dipakai korban untuk pijakan (bunuh diri),” ujarnya.

Sementara itu nomor Anis yang masuk dalam daftar terakhir panggilan di ponsel Dika, sempat dihubungi oleh keluarga Dika. Namun yang mengangkat adalah seorang laki-laki yang mengaku sebagai kakak Anis dan mengatakan Anis sedang tidak berada di rumah.

Pak Mutik yang sempat memeriksa ponsel Dika, mengaku sempat membaca isi pesan singkat yang tertulis “selamat tinggal” di ponsel Dika. Namun belum diketahui, ucapan selamat tinggal itu ditujukan atau dikirimkan kepada siapa.

Kapolsek Patrang AKP Mustamo menyatakan, jika melihat tanda-tanda yang terdapat pada tubuh korban seperti lidah menjulur dan korban mengeluarkan sperma, merupakan tanda-tanda orang meninggal dunia karena gantung diri.

Comments :

0 komentar to “Bunuh Diri Sambil Telepon Sang Pacar”

Post a Comment